1.
Mahasiswa
dapat mengetahui komponen alat distilasi uap.
2.
Mahasiswa
dapat memahami prinsip kerja distilasi uap.
3. Mahasiswa
dapat mengisolasi minyak atsiri dari suatu contoh yang mengandung minyak
atsiri.
Distilasi adalah metode yang paling populer digunakan secara
luas dan cast-effective untuk memproduksi minyak esensial diseluruh dunia.
Destilasi tanaman aromatik secara sederhana menggunakan penguapan atau
membebaskan minyak dari membran sel tanaman dengan adanya kelembapan, dengan
menerapkan suhu yang tinggi dan kemudian
mendinginkan campuran uap untuk memisahkan minyak dari air berdasarkan ketidak
bercampuran dan densitas minyak esensialdengan air (Caroline,2011).
Hubungan antara tekanan uap (dan dari sini adalah titik
didih) dengan komposisi fase-fase cairan biner adalah prinsip yang terpenting
dalam distilasi. Dalam hal yang cairan yang bercampur,dari pada memplat tekanan
uap terhadap komposisi. Semakin tinggi
tekanan uap cairan yaitu semakin mudah cairan menguap, makin rendah titik
didihnya karena uap campuran biner selalu lebih kaya akan konstituen yang mudah
menguap,proses destilasi dapat digunakan untuk memisahkan konstituen yang mudah
menguap dari konstituen yang sukar menguap.Apabila campuran dari dua cairan
yang praktis tidak tercampur dipanaskan, sementara molekul-molekul bergerak
menuju permukaan kedua cairan untuk mencapai fase uap, masing-masing konstituen
secara bebas memakai tekanan uapnya sendiri sebagai suatu fungsi dari
temperatur seolah-olah konsisten lain tidak ada. Pendidihan mulai terjadi dan
distilasi dapat terjadi apabila jumlah tekanan parsial dari kedua cairan tidak
bercampur tetapi melampaui tekanan atmosfer,prinsip ini dipakai dalam distilasi
uap. Dimana banyak senyawa organik yang tidak larut dalam air dapat memurnikan
pada temperatur dibawah titik diam sehingga terjadi dekomposisi. Destilasi uap
terutama berguna untuk memperoleh minyak
menguap dari jaringan tanaman tanpa
mengubah struktur minyaknya (Martin, et al ., 2013).
Metode distilasi uap yang umum digunakan dalam produksi
minyak atsiri adalah metode distilasi dan destilasi uap air, karena metode
tersebut merupakan metode yang sederhana
dan membutuhkan biaya yang rendah dibandingkan distilasi uap. Namun
belum ada penelitian tentang pengaruh kedua metode distilasi tersebut terhadap
minyak atsiri yang dihasilkan. Minyak atsiri dalam tanaman aromatik diselubungi
kelenjar minyak, pembuluh-pembuluh, kantung minyak atau rambut granul sebelum
di proses,sebaiknya bahan tanaman dirajang (dikecilkan ukurannya) terlebih
dahulu. Namun dalam proses distilasi tradional pada umumnya ukuran bahan yang
digunakan tidak seragam. Karena proses pengecilan ukurannya hanya melalui
proses penghancuran sederhana (Tri, et al.,2012).
Distilasi uap dapat digunakan untuk memisahkan campuran pada
temperatur lebih rendah dari titik normal komponen-komponennya. Dengan cara ini
pemisahan dapat berlangsung tanpa merusak
komponen-komponennya yang hendak dipisahkan.Ada dua cara melakukan
distilasi uap,yang pertama adalah dengan meniupkan uap secara kontinu diatas
campuran yang sedang diuapkan. Cara kedua dengan mendidihkan senyawa yang
dipisahkan bersama dengan pelarutnya. Tekanan parsial dari kompenen inisecara
bertahap akan mencapai keseimbangan tekanan total sistem. Dalam metode
distilasi uap ini temperatur dari komponen yang
dipisahkan dapat diturunkan dengan cara menguapkannya kepada uap pembawa
(carrier). Temperatur penguapan dalam
hal ini lebih rendah dari temperatur didih senyawa-senyawa yang dipisahkan. Hal
ini juga untuk menjaga agar senyawa-senyawa komponen yang dipisahkan tidak
rusak oleh panas. Jika pelarutannya air maka uap pelarut adalah uap air. Uap
pelarut ini akan membawa serta komponen pada waktu menguap. Campuran ini
mengembun bersama walaupun komponen tidak dapat bercampur dengan pelarut. Pada temperatur kamar setelah campuran
didinginkan. Cairan pembawa akan terpisah dari komponen target berbeda massa jenis dan akan terpisahkan
dengan mudah karena gaya gravitasi campuran komponen dan pelarutnya akan
dipisahkan kemudian (Wonorahardjo, 2013).
Tanaman kemiri (Aleurites
moluccano Willd.) adalah suatu tanaman yang berasal dari Hawai kemudian
tersebar sampai Polynesia barat lalu ke Indonesia dan Malaysia. Di Indonesia
sendiri, kemiri tersebar keberbagai provinsi dan dapat tumbuh dengan baik.
Kandungan minyak dalam biji kemiri tergolong tinggi, yaitu 55- 66 % dari berat
bijinya, komponen utama penyusun minyak kemiri adalah asam lemak tak jenuh
dengan presentase yang relatif kecil. Minyak kemiri yang terkandung dalam
bijinya juga memiliki banyak manfaat antara lain bahan pembuat cat, pernis,
sabun obat, kosmetik dan bahan bakar. Metode penekanan mekanik merupakan metode
pengambilan minyak yang paling tua. Metode ini juga disebut dengan full
pressing. Pada proses ini, minyak diambil dengan cara diperas dari padatan yang
biasa disebut cake. Proses ini biasanya dilakukan setelah bahan diberi
perlakuan awal dengan pemasakan atau pengeringan dengan tujuan untuk
meningkatkan perolehan minyak. Pada umumnya, biji yang mengandung lebih dari
30% minyak memerlukan penekanan untuk pengambilan minyaknya, baik penekanan
saja maupun penekan sebelum dilakukan proses ekstraksi. Jika yang dilakukan
hanya penekanan saja tanpa proses ekstraksi, maka proses penekan dilakukan
sehingga semua minyak terambil secara maksimal. Namun penekanan yang dilakukan
sebelum proses ekstraksi bertujuan untuk mengambil sebagian saja minyak yang
mudah diambil pada proses penekanan,
kemudian sisa minyaknya diambil dengan cara ekstraksi menggunakan
pelarut. Penekanan mekanik dapat dilaksanakan pada temperatur tinggi atau temperatur
rendah. Penekanan pada suhu tinggi memiliki efisiensi yang lebih tinggi namun
menghasilkan minyak dengan kualitas yang kurang baik karena ada kemungkinan
minyak terdegradasi atau rusak (Ariene, et al., 2010 ).
Destilasi air merupakan salah cara
untuk memisahkan minyak atsiri dari dalam bahan. Pada metode ini, bahan yang
didestilasi rimpang terlebih dahulu diubah dalam bentuk cips untuk membentuk
serta mempermudah dalam proses destilasi. Permintaan akan minyak jaringan ini
sangat luas yaitu dari bidang industri makanan, farmasi, kecantikan maupun
industri parfum ( Prisco, et al., 2014 ).
Dalam proses destilasi ada
kesetimbangan senyawa volatil antara fasa cair dan fasa uap. Bila zat non
volatil dilarutkan ke dalam suatu zat cair, maka tekanan uap zat cair tersebut
akan turun. Pada larutan yang mengandung dua komponen volatil yang dapat
bercampur sempurna, maka tekanan uaap masing-masing komponen akan turun. Hukum
Raoult menyatakan bahwa tekanan uap masing-masing komponen berbanding langsung
demgan fraksi molnya. Pemisahan dengan menggunakan destilasi sederhana sering
kali tidak memuaskan karena metode tersebut dikembangkan dengan menambahkan
suatu kolom fraksinasi diantara labu didih dan klaisen (still head)dalam perangkat alat distilasi. Pengaruh dan penambahan
kolom fraksinasi akan mempersingkat beberapa pekerjaan pemisahan dari destilasi
biasa menjadi hanya satu pekerjaan (Anwar, 2010).
3.1
Alat
a.
Labu
leher tiga
b.
Pipet
tetes
c.
Generator
uap
d.
Erlenmeyer 125 mL
e.
Pendingin
liebeg
f.
Gelas
ukur 25 mL
g.
Beacker
glass 250 mL
h.
Corong
pisah
3.2 Bahan
No
|
Nama Bahan
|
Sifat fisika
|
Sifat kimia
|
Bahaya
|
Penanggulangan
|
1
|
Aquades
|
-
Cair
-
Jernih
-
Tidak
berbau
-
Tidak
berasa
-
Titik
didih 100 ᴼC
|
-
Senyawa
polar
|
-
|
-
|
2
|
Na2SO4
|
-
Padat
-
Kristal
putih
-
Massa
molar 142,04
-
Higroskopis
|
-
Tidak
bercampur dengan etanol
|
-
Iritan
terhadap kulit dan mata
|
-
Siram
dengan banyak air
|
Pada praktikum ini,dilakukan pemisahan untuk mendapatkan minyak atsiri dari jahe melalui destilas i uap.Berdasarkan penuntun praktikum bahan yang
digunakan
seharusnya
daun
cengkeh,
karena
sulit
diperoleh
jadi
sampel
digantikan
dengan
jahe,karena
jahe
memiliki
kandungan
minyak
atsiri. Proses pemisahan dilakukan dengan proses destilasi. Destilasi yang digunakan adalah destilasi uap karena jenis destilasi ini digunakan untuk destilasi campuran air dengan senyawa yang tidak larut didalam air.
Karena
jahe
tidak
larut
dalam air jadi digunakan destilasi uap. Destilasi adalah suatu proses pemurnian yang didahului dengan penguapan senyawa cair dengan cara memanaskannya,
kemudian
mengembunkan
uap yang terbentuk.
Prinsip dasar dari destilasi adalah perbedaan titik didih dari zat-zat cair dalam campuran zat cair tersebut sehingga zat (senyawa)
yang memiliki
titik
didih
terendah
akan
menguap
lebih
dahulu, kemudian apabila didinginkan akan mengembun dan menetes sebagai zatmurni (destilat).
Gambar 1. Komponen alat distilasi uap
Komponen dari alat destilasi uap antara lain
sebagai
berikut :
a)
Pembangkituap : Sebagai penyalur uap ataugas yang akan masuk ke pendingin.
b) Labutempatsampel
: berfungsi untuk sebagai wadah sampel.
c)
Pendinginliebeg : memiliki 2 celah, yaitu celah masuk
untuk aliran uap hasil reaksi dan celah keluar untuk air keran.
d) Erlenmeyer :
sebagaipenampunghasildestilasi.
e) Adaptor : Untuk menyalurkan air kedalam kondensor
dan mengeluarkan air dari dalam kondensor.
f)
Batu
didih : Untuk
menyeimbangkan panas suatu sampel bahan kedalamnya.
Tabel 1.
Proses penguapan.
Perlakuan
|
Pengamatan
|
150 mL akuades dimasukan dalam labu I
|
Untuk membantu penguapan senyawa pada sampel
|
Keterangan
: tabel yang menunjukkan hasil perlakuan penambahan aquadest
Jahe yang telah
dipotong
dimasukan
kedalam
labu alas bundar
dan
ditambah
kandengan
air hingga
batas
jahe
bagian
atas
dalam
labu alas
bundar
untuk
membantu proses penguapan
dan
jahe
untuk
mendapatkan
minyak
atsiri. Pada
labu alas bundar lain juga
di isi air yang uapnya di alirkan kelabu alas bundar yang berisi
campuran air dan
jahe
untuk
memberikan
tekanan agar uap
dari
jahe
lebih
cepat
mengalir
menuju
kondesor, sehingga
diperoleh
destilat
atau
minyak
atsiri
dari
jahe.Untuk
destilasi
uap, labu yang berisi
senyawa yang akan
dimurnikan
dihubungkan
dengan
labu
pembangkit
uap. Uap air yang
dialirkan kedalam labu yang berisi
senyawa yang akan
dimurnikan, bertujuan
untuk
menurun
kantitik
didih
senyawa
tersebut, karena
titik didih suatu campuran lebih rendah dari pada titik didih komponen-komponennya.
Untuk
memurnikan
zat
atau
senyawa
cair yang tidak
larutd
alam air, dan
titik
didihnya
cukup
tinggi, sedangkan
sebelum
zat
cair
tersebut
mencapai
titik
didihnya, zat
cair
sudah
terurai, teroksidasi
atau
mengalami
reaksi
pengubahan maka
zat
cair
tersebut
tidak
dapat
dimurnikan
secara
destilasi
sederhana
atau
destilasibertingkat,melainkan
harus
didestilasi
dengan
destilasi
uap.
Prinsip
kerja
dari
destilasi
uap
yaitu
memisahkan
suatu
campuran yang memiliki
titik
didih yang tinggi
dengan
cara
mengalirkan
uap
kedalamnya. Dimana
senyawa yang memiliki
titik
didih
sebelum
mencapai
titik
didihnya
dimurnikan
dengan
menggunakan
uap
dari yang
mendidih.Campuran substansi yang tidak
larut
menunjukan
reaksi yang sangat
beda
dalam
larutan
homogeny
dan
deskripsi
sifatnya
memerlukan
hokum
fisik yang berbeda.
Destilasi
uap
adalah
istilah yang secara
umum
digunakan
untuk
destilasi
campuran air dengan
senyawa yang tidak
larut
dalam air, dengan
cara
mengalirkan
uap air kedalam
campuran
sehingga
bagian yang dapat
menguap
berubah
menjadi
uap
pada
temperatur yang lebih
rendah
dari
pada
dengan
pemanasan
langsung. Untuk
destilasi
uap, labu yang berisi
senyawa yang akan
dimurnikan
dihubungkan
dengan
labu
pembangkit
uap. Uap air yang dialirkan
kedalam
labu yang berisi
senyawa yang akan
dimurnikan, dimaksudkan
untuk
menurunkan
titik
didih
senyawa
tersebut, karena
titik
didih
suatu
campuran
lebih
rendah
dari
pada
titik
didih
komponen-komponennya.
Pada proses
destilasi
ini, minyak
atsiri
dari
jahe yang dihasilkan sangatlah sedikit, lebih banyak menghasilkan
air bukan
minyak
atsiri. Hal ini disebabkan karena jahe yang digunakan tidak memilki kualitas yang
baik
lagi, dan proses
pemotongan
atau
penyiapan
sampel
dilakukan
sangat singkat.
Tabel
2. Proses pengambilan minyak atsiri
dalam jahe.
Perlakuan
|
Pengamatan
|
200 gr jahe yang telah dipotong kecil + 150 mL akuades dimasukan didalam tabung II
didestilasi
|
Terbentuk dua lapisan :
minyak
dan air
|
Keterangan : tabel yang menunjukkan
hasil perlakuan dimana terbentuk 2 lapisan
Hasil yang diperoleh dari destilasi seharusnya berupa cairan yang terdiri dari air dan minyak atsiri, dimana minyak atsiri berada di atas dan air berada
di bawah.Ketidak
larutan
antara
keduanya
disebabkan
adanya
perbedaan
kepolaran, dimana air bersifat polar dan minyak bersifat non
polar.Posisi
minyak
atsiri yang berada di atas air
disebabkan
karena
minyak
atsiri
memiliki
massa
jenis yang cenderung lebih ringan dari pada massa jenis air, dimana massa jenis minyak atsiri sebesar 0,708
g/cm3 sedangkan air
memiliki
massa
jenis
sebesar 1g/L.
Setelah
itu
dilakukan
penambahan Na2SO4 anhidrat yang
berfungsi
untuk
mengikat
senyawa air yang masih terdapat dalam minyak atsiri, sehingga didapatkan minyak atsiri tanpa air.Hal
ini terjadi karena sifat Na2SO4 anhidrat yang
higroskopis
dan
berfungsi
sebagai
pengering.
Setelah
minyak
dikeringkan
dengan Na2SO4, selanjutnya ditentukan massa minyak jahe yang telah didapatkan.
Proses
penelitian
destilasi
ini, minyak
atsiri
dari
jahe yang dihasilkan sangatlah sedikit, lebih banyak menghasilkan
air bukan
minyaka
tsiri. Hal ini disebabkan karena jahe yang digunakan tidak memiliki kualitas yang
baik
lagi, karena proses pemotongan atau penyiapan sampel dilakukan sehari sebelum praktikum dilakukan, proses ini mengakibatkan berkurangnya kandungan minyak atsiri dari jahe karena adanya kontaminasi dengan lingkungan ataupun udara sekitar yang
mengakibatkan
penurunan
kadar
kandungan yang ada pada jahe, sehingga hasil yang
diperoleh
tidak
maksimal.
Tabel
3. Pengujian minyak atsiri dengan
menggunakan KLT.
Perlakuan
|
Pengamatan
|
Di ujikan dengan senyawa dengan KLT
menggunakan pelarut methanol: n-heksan
(3,5:1,5)
|
Rf sebesar 0,75
volume destilat 13 mL
|
Keterangan
: Pengujian dengan menggunakan KLT menghasilkan Rf dan volume destilat
Minyak yang diperoleh selanjutnya diidentifikasi menggunakan Kromatografi
Lapis Tipis (KLT)
untuk
mengetahui
mobilitas
relative
dari
komponen yang dinyatakan dalam satuan retention factor (Rf). Kromatografi Lapis Tipis dilakukan untuk memisahkan dan menentukan pigmen dalam berbagai sampel minyak jahe. Pada percobaan ini fase diamnya adalah silika gel (asam silikat).Silika gel ini hampir dapat memisahkan semua zat dalam suatu cuplikan.Silika ini bersifat aktif dan efek pemisahannya berupa adsorbs dan partisi, silika gel merupakan suatu adsorben yang bersifat polar jadi cuplikan akan ditahan berdasarkan pada perbedaan kepolarannya. Prinsip kerja KLT adalah partisi dan adsorbs dimana eluen sebagai fase gerak dan lempeng KLT sebagai fase diam.
Pada praktikum ini, eluen yang
digunakan
adalah methanol dan n-heksana dengan perbandingan
3,5:1,5. Fungsi
eluen
disinia adalah sebagai fasa gerak yang akan mengelusi sampel hingga terjadi pemisahan.
Berdasarkan
hasil
percobaan yang dilakukan, noda yang terbentuk hanya satu noda sehingga Rf yang
diperoleh
dan harga
Rf
yaitu 0,725. Untuk nilai Rf yang bagus yaitu kisaran antara 0,2-0,8. Berdasar kan nilaiRf yang
diperoleh, nilai
Rf
ini
termasuk
nilai
Rf yang baik
karena
nilai
Rf yang diperoleh cukup besar, ini menandakan bahwa eluen lebih polar dari pada komponen campuran,
disini
eluen
akan
menggerakan
komponen
secara
cepat
dari
fase
gerak
sehingga
menambahkan
nilai Rf.
Berdasarkan literature,beberapa komponen minyak atsiri dari jahe adalah sebagai berikut:
1. Ar-cucumen.
2. Farnesen.
3. Citral.
Strukturnya
yaitu :
Gambar
2. Struktur Citral
1. Zingiberebmerupakansenyawa
yang paling banyakdalamminyakjahe.
Strukturnya yaitu :
Gambar 3. Struktur Camphen
1. Sabinene.
Strukturnya
yaitu :
Gambar
4. Struktur Sabinene
1.1 Kesimpulan
2.
Prinsip
kerja dari destilasi uap yaitu memisahkan suatu campuran yang memiliki titik
didih yang tinggi dengan cara mengalirkan uap kedalamnya.
3.
Sifat Minyak Atsiri yaitu mudah menguap
bila dibiarkan pada udara terbuka tidak larut dalam air, larut dalam
pelarut organik, tidak
berwarna, tetapi semakin lama menjadi gelap karena mengalami oksidasi dan pendamaran,
memiliki bau yang khas seperti pada tumbuhan aslinya. Berdasarkan sifat
tersebut diatas, minyak atsiri dapat dibuat dengan beberapa cara, yaitu
penyulingan, ekstraksi dengan pelarut menguap (solvent extraction), ekstraksi dengan lemak dingin (enfleurasi), ekstraksi dengan lemak
panas (maserasi) dan pengepresan
(pressing).
6.2 Saran
Berdasarkan
hasil percobaan dan praktikum yang telah dilakukan, maka saran yang dapat
berikan yaitu: Pada praktikum ini, sebaiknya bahan yang digunakan
bermacam-macam, supaya bisa dibuat perbandingan, dan pelarut yang digunakan
hendaknya memiliki tingkat kepolaran yang bervariasi untuk mengetahui
efekivitas fraksi pelarut yang digunakan.
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, F., Cokorda., dan Mahandari.
2010. “Kajian awal Biji Buah Kepayang Masak sebagai bahan baku Minyak Nabati
Kasar”. Jurnal teknologi Industri.
Vol 4 (2).
Ariene, A., I. Suharto, dan N. R. Jessico. 2010. “Pengaruh
Temperatur dan ukuran biji terhadap perolehan minyak kemiri pada Ekstraksi Biji
Kemiri dengan penekanan mekanis”. Jurnal
teknik Kimia. Vol. 2 (7) : 4.
Carolin. 2011. Pembuatan
Minyak Essensial dengan cara destilasi. Jakarta : UI Press.
Martin, A., P. Bustamante dan A. H. C. Cun. 2013. Fisika Farmasi. Jakarta : UI Press.
Prisca, V.E., Simon dan B. Widjanarko. 2014. “Distilasi dan
Karakterisasi Minyak Atsiri Rimpang Jeringau ( Acarus Calamus ) dengan kajian
lama waktu distilasi dan ratio bahan pelarut”. Jurnal Pangan dan Agroindustri. Vol 2 (2) : 2.
Tri, F.Y., L.U Khasanah dan R. B. K Anandita. 2012.
“Pengaruh Ukuran bahan dan Metode Destilasi ( Destilasi air dan destilasi
UAP-AIR ) terhadap kualitas minyak atsiri kulit kayu manis ( Cinnamomum
burmanni )”. Jurnal Teknosains Pangan.
Vol 1 (1) : 13.
Wonorahardjo, S. 2013. Metode
– Metode pemisahan Kimia. Jakarta : Akademia Permata.
LAMPIRAN
A. Pertanyaan
1.
Sebutkan
syarat-syarat agar distilasi uap dapat digunakan sebagai metode isolasi senyawa
organik khususnya minyak atsiri ?
Jawab :
·
Senyawa
tidak dapat larut dalam air.
·
Titik
didih berada di bawah 100ºc.
·
Senyawa
bahan alam bersifat volatil.
·
Dari
bahan alam banyak yang mengandung terpenoid.
2.
Sebutkan
metode lain (selain destilasi uap) yang dapat di gunakan untuk isolasi bahan
alam ?
Jawab :
·
Ekstraksi
cair-cair.
·
Ekstraksi
Padat-cair.
·
Perkolasi.
·
Sokletasi.
·
Destilasi.
3.
Sebutkan
prinsip kerja metode pemisahan ekstraksi
dengan destilasi uap ?
Jawab:
Prinsip
ekstraksi berdasarkan perbedaan kelarutan,sedangkan prinsip kerja dari
destilasi uap yaitu memisahkan suatu campuran yang memiliki titik didih yang
tinggi dengan cara mengalirkan uap kedalamnya.
4.
Sebutkan
perbedaan antara destilasi fraksinasi dan destilasi uap ?
Jawab :
Destilasi fraksinasi pemisahan berdasarkan perbedaan titik
didih yang kecil(berdekatan) dan senyawa yang di pisahkan bisa atau boleh
bercampur dengan air. Sedangkan
destilasi uap pemisahan titik didih cukup jauh dan senyawa yang dipisahkan
tidak tercampur dengan air.
5.
Bagaimana
prinsip pemisahan dapat terjadi dalam kromatografi ?
Jawab :
Prinsip kromatografi berdasarkan perpindahan/distribusi
suatu senyawa yang memperhatika/berdasarkan migrasi dari fase gerak.Fase gerak
yang bermigrasi melalui fase diam.
6.
Bagaimana
cara saudara menentukan eluen yang sesuai dengan kromatografi lapisan tipis ?
Jawab :
Dengan memperhatikan sifat kepolaran dari senyawa yang kita
gunakan,sehingga kita juga bisa menentukan kepolaran yang sesuai dengan senyawa
tersebut.
7.
Apa
yang dimaksud dengan deret elutropi dalam kromatografi ?
Jawab:
Deret elutropi eluen adalah deret kepolaran dari suatu eluen
dalam kromatografi.
8.
Berapa
jumlah komponen dalam minyak cengkeh.Sebutkan namanya dan tuliskan struktur nya
?
Jawab
:
Minyak cengkeh mengandung eugenol hingga sekitar 78%.
·
Minyak
cengkeh mengandung eugenol asetat sekitar 8,01%.
·
Minyak
cengkeh mengandung sekitar 3,56% beta-caryophyllene.
9.
Bagaimana
bau ,warna dan rasa minyak cengkeh ?
Jawab :
Minyak daun cengkeh berupa cairan
berwarna bening sampai kekuning-kuningan, berbau aroma cengkeh dan mempunyai rasa yang pedas.
10. Tentukan berapa titik didih, densitas indeks bias
dari minyak jahe ?
Jawab :
·
Titik
didih 253ºC.
·
Titik
Nyala 110ºC.
·
Indeks bias 1,5410 (20º
Apakah keuntungan dari distilasi uap ini ?
BalasHapuskeuntungan distilasi uap
Hapus- kualitasnya cukup baik
- suhu dan tekanan dapat diatur
- waktu distilasi pendek
Metode destilasi uap biasanya digunakan untuk pemisahan senyawa yang bagaimana?
Hapusmetode distilasi uap sering digunakan untuk memisahkan senyawa yang terdekomposisi pada titik didihnya. hal ini dapat dilakukan karena suhu distilasi uap lebih rendah dari 100oc. dan juga digunakan untuk memisahkan senyawa volatil dari senyawa non volatil.
Hapusassalamualaikum lea kand dsn ada keuntungan dari destilasi uap sdngkn kerugian dari itu apa ya le?
HapusDestilasi uap adalah metode untuk menyaring senyawa yang sensitif terhadap panas jadi, Proses ini melibatkan penggunaan uap menggelegak melalui dipanaskan dengan campuran bahan baku
HapusSelain dengan penambahan Na2SO4 anhidrat adakah cara lain untuk memisahkan air dengan minyak atsiri pada hasil destilat?
BalasHapusTumbuhan yang bagaimana yang dapat di lakukan pemisahan dengan destilasi uap ini, tolong berikan contoh tumbuhannya?
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusSeperti jahe,kayu putih,cengkeh,sereh dan kemiri.
BalasHapusmemisahkannya itu dengan menggunakan corong pisah, dan juga bisa dengan evaporasi.
BalasHapusCaesars Casino Review (2021) - Get $10 Free with No Deposit
BalasHapusCaesars Casino 바카라사이트 Review · www.jtmhub.com 1. Claim your $10 free bonus and receive up to $20 in ventureberg.com/ casino credits (30 febcasino.com Free Spins) · 2. https://septcasino.com/review/merit-casino/ Play Slots at Caesars Casino.